NGABUR (Ngamatin Burung) - Situ Gintung Fun Birdwatching

        Ciputat - Kelompok Pengamat Burung (KPB) Nectarinia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memulai dengan semangat sekitar pukul 06:45 WIB para anggota aktif dan juga alumni KPB sudah berkumpul di halaman masjid Al - Mughirah selatan Situ Gintung. Agenda yang akan dilaksanakan pada hari itu yakni Fun Birdwatching dengan nama proker NGABUR (Ngamatin Burung). Alumni yang sempat datang pada acara itu yakni ada Pak Walid, Bang Jael, Bang Azhar, Bang Yoga, dan Bang Meidi. 
        Kelompok mulai berjalan sekitar pukul 07:00 WIB dimulai dengan pemberian arahan tentang pengetahuan dasar cara pengamatan oleh para alumni, sesudah itu kelompok berjalan menyusuri pintu masuk Situ Gintung. Dimulai dari bangunan UIN di utara masjid kelompok pengamat melihat sekelompok burung gereja (Passer montanus) yang berterbangan dan sesekali hinggap di kabel ataupun tembok besar bangunan, burung-burung yang jaraknya jauh dan kurang jelas jika dilihat dengan mata akan diamati dengan teropong. Selain burung gereja pada waktu awal-awal berjalan menemukan juga burung kutilang (Pycnonotus aurigaster), walet (Collocalia fuciphaga), dan layang-layang (Hirundo rustica). 

        Berjalan sudah lumayan jauh kelompok juga melihat burung merbah cerucuk (P. goiavier), namun ada hal unik dari burung ini. Ketika di amati burung ini tidak takut manusia, dengan santai burung ini berpindah dari dahan satu kedahan lainnya, kemudian Pak Walid memberitahu bahwa burung tersebut masih kecil sehingga tidak takut terhadap manusia (bahaya). Di dekat burung merbah cerucuk terdapat juga burung kipasan batu yang sedang mencari makanan diantara dahan-dahan. Burung ini secara morfologi sangat indah dan menarik untuk diamati, memiliki bulu dominansi kecoklatan serta warna leher juga hijau kecoklatan dan wana ujung-ujung ekornya ada warna putihnya sehingga ketika mekar akan tampak sangat cantik.

        Singkatnya, kami berakhir pengamatan sekitar pukul 09:00 WIB. Sebelum kami selesai pemngamatan ditemukan sekelompok kecil bondol haji yang juga diselipi bondol peking, bedanya bondol haji dengan bondol peking yakni terdapat pada bulu dadanya pada bondol haji warnanya polos warna coklat namun pada bondol peking terdapat bintik-bintik puting dengan kata lain warna bulu dada bondol peking seperti papan catur.

        Sesudah dari pengamatan, 4kelompok melakukan diskusi hasil pengamatan hari itu, diskusi dilakukan di kampus FKIK UIN Jakarta. Pada awal diskusi pembahasan dilakukan oleh Bang Jael, beliau mendapatkan hasil pengamatan sebanyak 9 spesies yakni Burung Gereja (P. montanus), Burung Kutilang (P. aurigaster), Burung Tekukur (Spilopelia chinensis), Burung Kipasan Batu (Rhipidura javanica), Burung Bondol Haji (Lonchura maja), Bondol Peking (Lonchura punctulata), Burung Merbah Cerucuk (P. goiavier), Burung Cekakak (Alcedinidae), dan Burung Kokokan Laut (Butorides striata). Setelah pembahasan Bang Jael ada tambahan dari Kak Jihan terkait spesies yang ditulisnya yakni burung Walet (Collocalia fuciphaga), Burung Layang-Layang (Hirundo rustica), dan Burung Madu (Cinnyris jugularis). Jadi total dari pengamatan burung kali ini didapatkan 12 spesies.

Galeri Ngabur #1
Burung Gereja (P. montanus)

Burung Layang-Layang (Hirundo rustica)

Burung Bondol Haji (Lonchura maja)

Burung Kutilang (P. aurigaster)

Burung Kokokan Laut (Butorides striata)

Penulis
M. Fadlan Fauzi

Editor
Dita Ayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Madu Sriganti - Burung Dibalik Logo KPB Nectarinia

Sumber foto: unsplash.com Memiliki ukuran yang kecil, kurang lebih 9-17 cm saja, burung dengan nama ilmiah  Nectarinia jugularis ini hidup d...